Ketika si Kecil Suka Mencoret-coret Tembok

Pada usia 2 samapi 4 tahun, si kecil memang sedang dalam tahap ‘berkreasi’. Ia akan suka sekali membuat, menyusun atau merangkai sesuatu. Salah satu kegiatan ‘berkreasi’ yang disukai anak – anak adalah menggambar. Tidak tanggung – tanggung, media yang paling disukai si kecil untuk menggambar biasanya adalah dinding rumah, dan alat lukisnya bisa beragam mulai dari crayon, spidol sampai (jika bunda lalai sedikit saja) lipstik bunda. Greget ya bun rasanya.

Meskipun bunda sudah memberikan kertas dan buku gambar khusus untuk si kecil, baginya dinding rumah tetap media yang paling menarik untuk di gambari. Kenapa dinding? Meskipun tubuhnya mungil, ternyata si kecil cenderung menyukai media yang luas untuk menggambar agar ia lebih bebas untuk bergerak dan menumpahkan hasil imaginasinya yang tidak terbatas, dan dinding rumah adalah media menggambar terluas yang bisa ia jangkau dengan mudah. Selain itu, menggambar di dinding bisa dilakukan si kecil sambil berdiri. Posisi ini lebih nyaman bagi si kecil yang amasih berusia 2 sampai 4 tahun dibandingkan dengan posisi menelungkup saat menggembar di atas lantai atau meja.

Coretan – coretan kecilnya di dinding rumah memang bisa membuat bunda merasa geram. Tapi sebaiknya bunda menahan kegeraman bunda karena masa ini tidak berlangsung lama seiring pertumbuhan si kecil. Memasuki usia 5 tahun, si kecil akan mulai menyukai menggambar di atas media yang normal seperti kertas dan buku gambar. Jadi, sampai ia memasuki usia tersebut, bunda harus siap dan rela dinding rumah menjadi kanvas raksasa si kecil.

Untuk mengurangi area dinding yang menjadi sasaran corat-coret si kecil, berikut ini ada beberapa tips yang bisa bunda terapkan.

  1. Bunda bisa mengorbankan dinding di suatu ruangan untuk dijadikan kanvas pribadi si kecil, misalnya dinding kamar bunda atau dinding ruang keluarga. Berikan pengertian pada si kecil kalau ia bebas menggambar di dinding ruangan tersebut, tapi ia tidak boleh menggambari dinding di ruangan lain. Dengan begini, area dinding yang tercoret akan menyempit di satu ruangan saja.
  2. Bunda juga bisa melapisi dinding dengan kertas yang lebar. Ketika si kecil ingin menggambar di dinding maka yang tercoret adalah kertas tersebut dan dinding rumah bunda akan tetap aman. Jika kertas sudah penuh dengan coretan si kecil, bunda tinggal menggantinya dengan kertas yang baru.

Bagaimana bun, cukup simple kan? Untuk itu, sebaiknya bunda tetap membiarkan si kecil berkreasi karena hal ini juga baik bagi proses tumbuh kembangnya. Toh nanti bunda bisa mengecat dinding rumah lagi setelah si kecil melalui fase ini. Sedangkan fase seperti ini tidak akan pernah terulang kembali.

Semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×