Bayam merupakan salah satu jenis sayur yang cukup populer di Indonesia. Mudah didapatkan dengan harga yang relatif terjangkau serta rasa dan tekstur yang bersahabat untuk lidah bayi sampai manula menjadi beberapa keunggulan sayuran ini. Ditambah nilai gizinya yang cukup tinggi, tak heran jika bayam dijadikan pilihan banyak orang. Selain dimasak sebagai olahan makanan untuk anak dan orang dewasa, bayam juga sering direkomendasikan untuk diolah menjadi MPASI. Kenapa? Begini alasannya…
Kaya nutrisi
Bayam terkenal sebagai sayuran yang mengandung banyak zat besi. Selain itu,bayam juga mengandung banyak magnesium, vitamin A, vitamin K, vitamin C, asam folat, kalsium, zinc dan serat. Kandungan gizi yang banyak ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan si kecil. Seperti zat besi yang baik untuk perkembangan otak dan sel saraf serta perkembangan sel darah merah. Juga zinc yang baik bagi sistem kekebalan tubuh si kecil, membantu pertumbuhan jaringan dan penyembuhan luka.
Mudah diolah
Mengolah bayam bisa dibilang mudah. Pasalnya, sayuran ini tidak perlu dimasak terlalu lama dan tidak membutuhkan banyak bumbu untuk mengolahnya.
Dengan 200 gram bayam mentah segar bunda bisa mendapat sekitar 1 cangkir bayam masak.
Pertama, bersihkan bayam dengan air bersih. Kemudian, masukkan bayam ke dalam pengukus dan kukus sampai hingga lunak dan layu. Selanjutnya, tiriskan bayam dan masukkan ke dalam blender atau food processor. Gunakan pengaturan “puree”, haluskan bayam sampai menjadi bubur halus dan lembek.
Bunda mungkin perlu menambahkan sedikit air ke dalam blender ataufood processor agar dapat menyatu hingga mencapai kelembutan yang tepat. Ingat, jangan menambahkan bumbu apa pun, seperti garam dan gula, ke dalam puree bayam karena si kecil masih belum boleh makan bumbu dapur.
Jika bunda tidak memiliki blender atau food processor, bayam tinggal ditumbuk atau dicacah dengan pisau agar serat-seratnya tidak terlalu panjang dan bisa dimakan dengan mudah oleh si kecil.
Puree bayam harus bisa langsung ditelan oleh si kecil yang oromotornya belum sempurna. Pastikan bayam tersebut tidak dalam keadaan panas, dan si kecil dapat mengonsumsinya tanpa kesulitan.
Bisa dicampur ASI
Saat pertama kali mencoba MPASI, tak jarang si kecil menolak dan memuntahkan kembali makanannya. Hal ini terjadi karena rasa dan tekstur MPASI yang asing bagi si kecil. Untuk itu, tidak ada salahnya bunda mencampurkan ASI ke dalam puree bayam agar lidaj si kecil tidak terlalu kaget dengan rasanya.
Bisa dicampur dengan buah-buahan
Setiap kali bunda memperkenalkan menu MPASI baru, biasanya reaksi si kecil akan berbeda-beda. Bisa jadi ia akan langsung menyukai menu A tapi butuh beberapa waktu untuk menykai menu B. Nah untuk memudahkan si kecil menyukai menu baru, bunda bisa menambahkan bahan yang sudah disukai si kecil ke dalam menu baru tersebut. Nah, bayam ini bisa lho dicampur dengan buah-buahan yang manis seperti apel dan pir. Dijamin lezat!
Bisa dibekukan
MPASI atau puree bayam bisa dibekukan untuk dimakan lagi selama belum 3 hari. Porsi makan si kecil yang masih sedikit, tak jarang membuat puree bayam yang dibuat sedikit tetap bersisa. Nah sisa ini bisa bunda taruh di freezer untuk dicairkan dan dimakan lagi di sesi makan berikutnya.
Semoga bermanfaat ☺
Sumber : popmama.com